Senin, 19 September 2016

Kerinduan pada Kesemuan

Kerinduan pada kesemuan..
Iyaa memang aku rindu tapi aku lihat kalau itu memang hanya anggan semu belaka.
Pada awal mula aku mulai lelah merasakan cinta , sempat berfikir bahwa ingin fokus untuk masa depan saja hingga tiba saatnya aku akan dipertemukan dengan DIA oleh sang maha cipta.
Tapi ketentuan Maha cipta lain, aku harus menerimanya dengan senang tentunya.
Aku mulai bisa menerima semuanya dan menjalaninya dengan DIA dengan apa yang ada sesuai batas yang diperbolehkan saja. Hari demi hari berlalu...... Cobaan dan kesenangan tentu saja ada disetiap cobaan tapi kita berdua bisa menghadapinya berkat Sang maha cipta.
Tapi entah mimpi buruk apa yang aku peroleh pada siang hari itu ...
Tepat setelah 5 hari merasakan suka cita akan bertambahnya umur di hidupku. Suatu batu besar menghantamku begitu keras. Aku kaget aku tak bisa berkata-kata selain hanya bisa memandangi ponsel yang selalu aku bawa.
Melihat text yang ada di list percakapan itu aku syok aku lesu dan tak tau harus kemana dan berfikir apa. Aku benar2 down.
Tapi, aku bersyukur mempunya DIA yang mengerti dengan apa yang telah terjadi. Dia menjelaskan bagaiman bisa dia menulis text itu. Aku dengar tapi air mata ini juga tak bisa berhenti entahlah apa karena aku terlalu menikmati rasa yang diberikan oleh tuhan. Tapi sekuat apapun aku memohon untuk bersama, aku selalu dihantui oleh alasan mulia DIA yang memang dipaksakan akan sulit bagi DIA untuk bisa kembali. Tapi percayalah entah kapan pun dan dimanapun , jika DIA mau kembali pintu itu selalu terbuka selebar samudera:)
Hari demi hari terlewati begitu berat , aku tak tau harus melangkahkan kakiku seperti apa, bagaimana menaruh hatiku , bagaimana harus bersikap, dan tentu saja menjawab berbagai pertanyaan dari sahabat dan keluarga. Aku hanya tersenyum saat ada pertayaan tentang DIA. Jujur saja saat ada seorang yang menanyai tentang DIA hati ini rasanya merintih dan menangis didalam.
Tapi ya sudahlah bagaimanapun aku harus tetap berusaha untuk menataasa depanku lagi. Orang menikah bisa cerai. Apalagi orang yang masih sebatas pacaran, bukan?
*semoga jika DIA membaca, dia bisa mengerti dengan kondisi yang tidak stabil ini , semoga dia bisa memahami bagaimana kondisi yang harus aku jalanni. Berat ya memang berat rapi percayalah aku tak akan meninggikan egoku kalau kamu ingin pergi*
Dan teruntuk kamu : semoga kamu bisa merasakan rasa itu sampai kapanpun akan tetap ada dan tak akan cepat berubah. Semoga kamu bahagia dengan apa pilihanmu sekarang. Semoga kamu tak berusaha MENJAUH dari aku yang bodoh dalam hal cinta ini. Sekian

-Rosyi-